PEMETAAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERORIENTASI KURIKULUM MERDEKA SMPN DI KOTA MATARAM
Abstract
Penelitian ini secara umum bertujuan mendeskripsikan pemetaan implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan SMPN di kota Mataram yang mendaftar IKM mandiri belajar dan IKM mandiri berubah. Aspek yang dikaji meliputi sebaran satuan pendidikan tingkat sekolah menengah pertama yang mendaftar penerapan kurikulum merdeka, pemahaman guru tentang IKM, perencanaan pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran kurikulum merdeka bidang studi Bahasa Indonesia di SMPN kota Mataram. Secara metodologis, penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu (1) tahap prapenelitian yang mencakup penyusunan proposal, penyusunan instrumen, dan penyiapan alat dan bahan penelitian; (2) tahap penelitian yang mencakup pengumpulan dan analisis data; dan (3) tahap pascapenelitian yang mencakup penyusunan, penggandaan, dan pengiriman atau penyerahan laporan penelitian. Penumpulan data dilakukan melalui metode dokumen, observasi, dan wawancara Populasi penelitian ini adalah satuan pendidikan SMPN se-Kota Mataram, sedangkan sampelnya adalah guru-guru yang mengajar di kelas 7 dari 7 satuan pendidikan yang terdaftar menerapkan IKM mandiri belajar dan 10 satuan pendidikan yang menerapkan IKM mandiri berubah. Analisis data dilakukan dengan mengikuti prinsif-prinsif dalam penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian atau organisasi data, dan verifikasi atau interpretasi data. Metode penyajian data menggunakan metode formal dan nonformal. Berdasarkan nhasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahawa jumlah satuan pendidikan SMPN kota mataram yang mendaftar KM mandiri belajar pada tahun 2023 sebanyak 7 sekolah, sedangkan 18 satuan pendidikan memilih IKM merdeka berubah, sementara satuan pendidikan yang mendaftar IKM mandiri berbagi belum ada. Tingkat pemahaman guru-guru bidang studi bahasa Indonesia dari 7 satuan SMPN kota Mataram yang menerapkan IKM merdeka belajar terkait aspek dan komponen kurikulum merdeka memperoleh nilai rerata adalah 3,45 dengan kategori baik dengan prosentase 70 %. Sedangkan guru-guru dari 10 satuan pendidikan yang menerapkan ILKM mandiri berubah (sampel dari 20 satuan pendidikian), 84 % memiliki pemahaman yang sangat baik dengan rerata 4,6. Kualitas penyusunan perencanaan pembelajaran (modul ajar) guru pada satuan pendidikan yang mendaftar IKM merdeka belajar berada pada kategori baik dengan perolehan skor rata-ratanya adalah 4, indikator modul ajar yang muncul sebesar 76 %. Sedangkan yang mendaftar IKM merdeka berubah berada pada kategori baik. Hal ini ditandai dengan perolehan skor rata-ratanya adalah 4,6, indikator modul ajar yang muncul sebanyak 84 %. Kualitas pelaksanaan pembelajaran guru pada satuan pendidikan yang mendaftar IKM merdeka belajar berada pada kategori sangat baik dengan perolehan skor rata-ratanya adalah 4,7, indikator terlaksana sangat baik sebanyak 80%. Sedangkan satuan pendidikan yang mendaftar IKM merdeka berubah berkatagori sangat baik. Hal ini ditandai dengan perolehan skor rata-ratanya adalah 4,25, indikator komponen yang terlaksana dengan baik sebesar 65 %. Namun demikian masih terdapat sejumlah aspek yang perlu dibenahi baik dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan kurikulium merdeka. Sosialisai dan pelatihan-pelatihan guru terkait kurikulum merdeka perlu dikembangkan oleh lembaga-lembaga pendidikan baik dinas maupun perguruan tinggi.